Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Korut Kembali Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua, Targetkan untuk Serang AS
19 November 2022 3:40 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AP, meski tidak jelas apakah Korut memiliki rudal bersenjata nuklir yang berfungsi, sejumlah ahli mengatakan peluncuran pada Jumat yang melibatkan rudal jarak jauhnya, yang masih dalam pengembangan dan didesain untuk membawa beberapa hulu ledak nuklir untuk mengatasi sistem pertahanan rudal AS.
Uji coba senjata Korut baru-baru ini bertujuan untuk memajukan persenjataan nuklirnya dan memenangkan konsesi yang lebih besar dalam diplomasi masa depan. Itu terjadi ketika China dan Rusia menentang langkah AS untuk memperketat sanksi PBB yang bertujuan mengekang program nuklir Korut.
AS dengan cepat mengutuk peluncuran rudal balistik itu dan bersumpah untuk mengambil "semua tindakan yang diperlukan" untuk menjamin keamanan wilayahnya dan sekutunya, Korea Selatan dan Jepang. Wakil Presiden AS Kamala Harris bertemu dengan pemimpin Korsel, Jepang, Australia, Kanada, dan Selandia Baru yang menghadiri forum regional di Bangkok, Thailand, untuk mendiskusikan peluncuran rudal itu.
ADVERTISEMENT
"Kami sekali lagi menyerukan kepada Korut untuk menghentikan tindakan melanggar hukum lebih lanjut. Atas nama Amerika Serikat, saya menegaskan kembali komitmen kuat kami terhadap aliansi Indo-Pasifik kami," kata Harris saat memulai pertemuan.
"Negara-negara yang hadir di sini bersama-sama akan terus mendesak Korea Utara untuk berkomitmen pada diplomasi yang serius dan berkelanjutan," lanjutnya.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, pihaknya mendeteksi peluncuran rudal balistik antarbenua dari ibu kota Korut sekitar pukul 10.15. Sementara Jepang mengatakan, rudal balistik itu terbang di lintasan yang tinggi dan mendarat di sebelah barat pulau Hokkaido.
Menurut perkiraan Korut dan Jepang, rudal itu terbang 1.000 kilometer dengan ketinggian maksimal 6.000-6.1000 kilometer.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan tergantung pada berat hulu ledak potensial, rudal tersebut memiliki jangkauan melebihi 15.000 kilometer.
ADVERTISEMENT
"Dalam hal ini dapat memenuhi seluruh wilayah Amerika Serikat," kata Yasukazu.
Sementara mantan profesor dari Universitas Pertahanan Nasional Korea, Kwon Yong-soo, meyakini Korut menguji coba pengembangan rudal balistik Hwasong-17, yang dia sebut dapat membawa tiga sampai lima hulu ledak nuklir dan terbang sejauh 15.000 kilometer.
Korut memiliki dua rudal balistik lainnya, Hwasong-14 dan Hwasong-15, dan uji coba pada 2017 menunjukkan masing-masing berpotensi mencapai sebagian atau seluruh AS. Namun, Kwon mengatakan Korut membutuhkan rudal jarak jauh seperti Hwasong-17 yang mampu menerbangkan rute lebih panjang ke daratan AS untuk menghindari sistem pertahanan rudal AS saat ini.
Sementara ahli rudal dari Universitas Aerospace Korea, Chang Young-keun, mengatakan Korut telah menunjukkan bahwa rudalnya memiliki jangkauan penerbangan kelas rudal balistik antarbenua, tapi belum secara terbuka membuktikan hulu ledak akan mampu bertahan dalam kondisi keras saat masuk kembali ke atmosfer. Beberapa ahli percaya Korut kemungkinan telah memperoleh teknologi semacam itu.
ADVERTISEMENT
Kemudian, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson mengatakan uji coba itu "meningkatkan ketegangan yang tidak terlu" dan menunjukkan bahwa Korut memprioritaskan program senjata yang melanggar hukum daripada kesejahteraan rakyatnya.
"Pyongyang harus segera menghentikan tindakan destabilisasinya dan sebagai gantinya memilih keterlibatan diplomatik," kata Watson.